Wah, wah buah yang dijuluki Raja Durian ini memang datangnya tidak sering. Tapi kalau sedang musimnya, saya yang kelabakan mencari buah yang rasanya ngangeni ini. Maklum, buah ini adalah buah favorit sedari saya masih bocah ingusan. Aromanya yang khas, semerbak dan susah dilupakan, dagingnya yang empuk-kadang padat-kadang lembek, rasanya yang gurih dan memabukkan. Wah deh pokoknya hehehe..


Makasih, ya bang!

Kebetulan sekarang saya sedang berada di kampung halaman, Jambi, maka saya pun menyempatkan diri untuk memburu buah berduri ini. Saya sih tidak pilih-pilih jenis durian, karena asal namanya durian saya pasti suka, tapi kalau sedang di Jambi, tentu saja wajib mencoba Durian Kumpeh atau durian yang berasal dari daerah Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi. Saya sendiri belum pernah ke Kumpeh langsung, namun bila sedang musimnya, Durian Kumpeh bisa ditemukan di sudut-sudut lampu merah kawasan tertentu Kota Jambi, seperti simpang tiga lampu merah dari/menuju ke The Hok/Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, kawasan Tugu Juang, simpang Talang Banjar, Pasar 4-6 Jalan Baru dan lain-lain.

Berhubung saya sedang kasmaran dengan durian, saya ingin berbagi tips memilih durian yang oke. Tested by me, guaranteed 99%! Yang 1%-nya tergantung nasib hehehe… Saya sendiri mengandalkan tiga cara, yaitu melihat, mencium dan mendengar. Loh? Yuk disimak dulu.


Lihat, cium dan dengarkanlah!

Lihat durinya.

Pilihlah durian yang memiliki duri besar, tebal dan tumpul serta berjarak jarang-jarang atau tidak rapat. Menurut info yang beredar di internet, durian dengan duri seperti ini dagingnya memiliki tekstur luar yang mulus dan kering dan berkilau dibawah cahaya *____* dengan daging sedikit berserat dan empuk. Rasa duriannya juga tidak terlalu tajam tapi ahoy di lidah. Durian tipe ini konon juga lebih mudah untuk dibelah.

Info lainnya juga menyebutkan bentuk durian yang bulat memiliki isian yang oke daripada yang berbentuk lonjong ataupun agak unik alias tidak lonjong, juga tidak bulat. Kenapa yang bulat? Katanya sih karena ukuran rongga yang menampung daging durian atau juring-nya lebih besar dan dalam dari pada yang lonjong.

Ada juga info yang menyebutkan tentang permukaan durian yang mulus dan tidak bolong-bolong, untuk memastikan si buah tidak busuk. Serta tangkai yang pendek dan tebal. Logikanya, tangkai pendek dan tebal ini mengasup mineral lebih intens ke durian sehingga dagingnya pasti besar dan tebal. Berbicara tentang tangkai, bisa juga melihat apakah tangkainya itu dipotong si penjual atau memang tangkai yang terpisah langsung dari pohon karena matang langsung. Tangkai yang lepas langsung memiliki ujung yang kering dan permukaan tidak rata. Pasti beda dengan yang sengaja dipotong.

Saya sendiri tidak terlalu bawel dengan bentuk, permukaan dan tangkai durian, asal saja tampak jelas duriannya tidak busuk ataupun sudah dibuka duluan sama penjualnya.

Cium buahnya.

Bukan mencium durinya, tapi mengendus-endus aroma yang keluar dari buahnya. Kalau wangi berarti buahnya sudah matang sempurna, segar langsung dari pohonnya. Mungkin ini prinsipnya sama dengan memilih buah mangga. Kalau dicium ujungnya, terutama yang dekat batang buah, maka aroma buah harusnya tercium kuat, manis dan menggugah selera. Nyam!

Dengarkan suaranya.

Memangnya durian bisa bicara? Tidak juga sih. Tapi bisa mengeluarkan suara kalau dipukul atau dihempaskan ke tanah/lantai. Ini adalah cara yang diajarin sama papi saya, sejauh ini saya coba manjur.

Mungkin prinsipnya sama dengan nangka yang sudah matang dan kalau jatuh ketahuan deh bunyinya. Tidak nyaring seperti benda keras beradu dengan benda keras, tapi bunyi benda keras-keras-empuk yang jatuh. Dug dug dug, begitu bunyinya. Susah menjelaskan yang satu ini, tapi pastinya akan ketahuan kalau kamu bisa membedakan durian yang sudah masak ataupun yang belum.

Cara lain untuk memastikan sih bisa dengan mengguncang-guncang si durian. Kalau saat diguncang rasanya seperti mengguncang sebutir telor yang sudah busuk alias rasanya ada yang berguncang di dalam durian, tandanya si buah sudah matang, karena buahnya sudah kering dan tidak menempel di dinding juring lagi.

Nah, kalau sudah bisa memutuskan mau memilih yang mana, tinggal tawar menawar sengit deh sama yang jualan. Di Jambi kalau sedang musimnya, harga durian bisa bervariasi dari IDR 10.000-35.000, tergantung ukuran si durian. Yang mungil-mungil unyu kadang-kadang malah bisa dijual lebih murah lagi, asal belinya rombongan.

Demikian dari saya. Semoga sukses mencoba dan berhasil mendapatkan durian yang baik, OK dan berkah!

Salam hangat,

Pecinta Durian.

PS.

Mitosnya adalah makan durian membuat badan jadi panas dalam. Nah menghindari hal itu ada praktik yang dilakukan keluarga saya turun temurun, yaitu minum air garam yang dilarutkan di dalam juring dari durian yang kita makan. Hah? Iya. Pertama-tama dari durian yang dagingnya sudah kita makan, pilih juring (rongga yang menampung daging durian) yang paling besar dan dalam, kemudian taburkan secuil garam di dalamnya, larutkan dengan air, terus minum langsung dari ujung juring tersebut.


Ini dia juring yang jadi pilihan saya.

Benar atau tidak sih perlu penelitian ilmiah yah. Tapi selama ini saya yang, kalau makan durian bisa puluhan butir sekali makan, tidak pernah merasakan panas dalam ataupun mabuk durian. Tertarik mencoba? Atau punya ritual saat makan durian lainnya? Sharing dong sama saya :]

Referensi lain yang patut dilirik:

  • Cara memilih buah durian matang dan berkualitas baik.
  • Tips Membeli Durian yang Baik
  • 5 Tips Memilih Durian